Kamis, 07 Mei 2015
Nabi Ilyas As 910-850 SM
Ringkas Cerita
isah Teladan Nabi Ilyasa adalah rasul dari kalangan Bani Israel dari garis keturunan yang sama dengan Nabi Musa as, Nabi Harun as serta Nabi Ilyas as. Nama Ilyasa disebut dalam kisah Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar kaumnya dan bersembunyi di rumah Ilyasa. Maka besar kemungkinan Ilyasa juga tinggal di seputar lembah sungai Jordan.
Dalam kisah dan
cerita juga merupakam kisah teladan yang juga bisa menjadi renungan kita
bersama karena dalam sejarah para nabi dan Rosul kehadiran mereka memang
memiliki mandat atau amanat yang harus dijalankan sebagaimana mestinya. Kisah tentang
Nabi ILYAS as ini diceritakan bahwa Nabi IlYas telah diutus oleh Allah Swt.
untuk mengingatkan kaum Bani Israil yang kufur,
yaitu penduduk negeri Baalbek,
sebuah darah di Libanon. Mereka menyembah berhala bernama Baal. Ilyas merupakan
keturunan keempat Nabi Harun. Ia adalah putra Yasin bin Fanhash bin Aizar bin
Harun. Ia berdakwah agar kaumnya mau meninggalkan kebiasaan buruk mereka
menyembah berhala. Berkali-kali Nabi Ilyas mengingatkan, namun mereka tidak
pernah menghiraukan. Menyadari kaumnya tidak mematuhi seruannya, Nabi Ilyas
meminta agar Allah Swt. menurunkan azab-Nya. Maka datanglah bencana kekeringan melanda
negeri Baalbek. Kisah Nabi Ilyas ini tidak banyak diceritakan dalam Al Qur'an.
Nama Ilyas hanya disebut empat kali, yaitu dalam surah al-An'am ayat 85 serta
surah as-Saffat ayat 123, 129 dan 130.
BENCANA KEKERINGAN
Karena kaum Nabi
Ilyas durhaka, Allah Swt. menurunkan azab berupa kemarau panjang selama tiga
tahun berturut-turut. Semua tanaman dan hewan mati karena kelaparan. Kaum Nabi
Ilyas akhirnya menyadari kesalahan mereka. Mereka bersedia meninggalkan berhala
dan berjanji tidak menyembahnya lagi. Karena mereka sadar, Nabi Ilyas memohon
kepada Allah Swt. agar menurunkan hujan ke tengah- tengah kaumnya. Namun
setelah menikmati kemakmuran hidup, kaum Nabi Ilyas kembali ingkar. Mengetahui
kekufuran kaumnya, Nabi Ilyas pun berdoa agar Allah Swt. menarik kembali nikmat
yang telah dicurahkan kepada kaumnya dan mereka kembali ditimpa bencana yang
lebih dahsyat daripada bencana sebelumnya.
BERHALA BAAL
Nabi Ilyas mendapat
tugas dari Allah Swt. untuk menyadarkan kaum Bani Israil yang suka menyembah berhala
Baal. Ilyas mengingatkan kaumnya, bahwa berhala yang mereka sembah itu bukan
tuhan yang sebenarnya. Ia juga menyerukan agar mereka takut kepada Allah Swt.
yang menciptakan alam semesta, dan menegaskan bahwa Allah Swt. adalah Tuhan
para pendahulu mereka. Namun kaum Bani Israil mendustakan seruan Ilyas
tersebut. Kisah Nabi Ilyas yang memperingatkan kaumnya itu terdapat dalam
Al-Qur'an surah as-Saffat ayat 124-127.
NABI ILYASA AS
Nabi Ilyas memiliki
seorang anak angkat bernama Ilyasa. Ia sering menemani Nabi Ilyas dalam
melaksanakan tugasnya berdakwah, terutama ketika Nabi Ilyas sudah menginjak
usia tua. Setelah Nabi Ilyas meninggal dunia, Allah Swt. mengutus Ilyasa untuk
melanjutkan tugas ayahnya menyampaikan dakwah kepada kaumnya yang angkuh itu.
BAALBEK
Baalbek merupakan
sebuah kota yang sekarang berada dalam wilayah Libanon. Pada masa Nabi Ilyas,
kota ini didiami oleh bangsa Fenisia, yang merupakan bangsa pelaut terkenal.
Bangsa ini menyembah berhala Baal. Sampaisekarang masih ada sebuah bangunan
altar bernama Heliopolis yang diyakini sebagai tempat penyembahan bangsa
Fenisia kepada Dewa Baal. Nama kota Baalbek sendiri diambil dari nama Baal,
dewa bangsa Fenisia.
Ringkas Cerita
isah Teladan Nabi Ilyasa adalah rasul dari kalangan Bani Israel dari garis keturunan yang sama dengan Nabi Musa as, Nabi Harun as serta Nabi Ilyas as. Nama Ilyasa disebut dalam kisah Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar kaumnya dan bersembunyi di rumah Ilyasa. Maka besar kemungkinan Ilyasa juga tinggal di seputar lembah sungai Jordan.
Ketika Ilyas
bersembunyi di rumahnya, Ilyasa masih seorang belia. Saat itu ia tengah
menderita sakit. Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah
sembuh, Ilyasa pun menjadi sahabat Ilyas yang selalu mendampingi untuk
menyeru ke jalan kebaikan. Ilyasa melanjutkan tugas tersebut begitu
Ilyas meninggal.
Ilyasa kemudian
mendapati bahwa manusia ternyata begitu mudah kembali ke jalan sesat.
Itu terjadi tak lama setelah Ilyas wafat. Padahal masyarakat lembah
sungai Yordania itu sempat mengikuti seruan Ilyas agar meninggalkan
pemujaannya pada berhala. Pada kalangan itulah Ilyasa tak lelah menyeru
ke jalan kebaikan. Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar
seruan Ilyasa, dan mereka kembali menanggung bencana kekeringan yang
luar biasa.
Itulah ringkasan Cerita kisah Nabi Ilyasa as semoga dapat diambil hikmah dan mabfaatnya
Terima kasih atas kunjungannya.
0 komentar:
Posting Komentar