Kamis, 07 Mei 2015
Nabi Adam AS (5872-4942 SM)
BAHWA BANGSA ATLANTIS ATAU PUN DINASTI RAMA BUKANLAH DARI RAS MANUSIA KETURUNAN ADAM
DARI GOLONGAN JIN YG TERAKHIR MALAH BERBADAN DAN BERDARAH
DARI GOLONGAN 3 UMAT TERDAHULU ITULAH BUMI INI PERNAH MENGALAMI 3X KIAMAT
DIALAH YG DI NAMAKAN 3 UMAT TERDAHULU SEBELUM NABI ADAM YAITU:
Banul Jan, Banul Ban, IjajilDARI GOLONGAN JIN YG TERAKHIR MALAH BERBADAN DAN BERDARAH
DARI GOLONGAN 3 UMAT TERDAHULU ITULAH BUMI INI PERNAH MENGALAMI 3X KIAMAT
mungkin dalam hati Kalian pernah terbesit pertanyaan Siapakah Makhluk Sebelum Adam?
Kalau menurut kepercayaan Islam, “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?”. Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya”
Sebelum
nabi adam turun ke bumi diceritakan bahwa yang menempati bumi ini
adalah bangsa jin yang dikelompokan menjadi abal jan dan banul jan dan
dari 2 kelompok tersebut bertempur terus tidak pernah bersahabat,
kemudian malaikat menanyakan kepada Allah apa akan membuat orang untuk
menjadikan kholifah dibumi yang selalu yasfiquddima (pertumpahan darah),
akhirnya Allah memerintah yang bernama ‘azajil yang memimpin para
malaikat jibril mikail izroil dan malaikat yang lainnya, untuk
menaklukan abal jan dan janul jan dibumi ini, kemudian setelah
ditaklukan akhirnya Allah menciptakan nabi Adam, diantara ‘azajil,
malaikat dan adam diberikan ilmu oleh Allah karena tujuannya untuk
menjadikan kholifah dibumi, setelah diuji ternyata yang lulus dari ujian
tersebut adalah nabi Adam akhirnya semuanya diperintah Allah untuk
sujud penghormatan kepada Adam “fasajaduu illa Iblis”,
akhirnya semuanya sujud kecuali ‘azajil (bangsa Iblis) mereka sombong dan membangkang “aba wastakbaro”.
manusia
tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah di bumi,
sebagai pengganti tentunya ada yang di ganti, alias Adam bukan makhluk
pertama dibumi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia
sebelumnya, tapi pengganti makhluk di bumi, yaitu abal jan dan banul
jan, mereka itu adalah penghuni bumi sebelum manusia.
Bentuk
basyariahnya tak jauh berbeda dengan manusia, maka anda bisa buktikan
bahwa makhluk selain manusia, punya badan yang sama seperti manusia,
yaitu banul jan, anak turun Jin, juga banul ban anak turun dedemit, maka
ketika bumi rusak oleh mereka, mereka diusir bahkan dibasmi oleh
malaikat, hingga mereka berlari terbirit-birit dan mencari tempat yang
jauh dari anak Adam.
Spoiler forKalau dari segi Archeology:
Berdasarkan
fosil-fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia.
Mereka seperti manusia, tetapi mempunyai karakteristik yang lebih
primitif. Otak mereka lebih kecil. Oleh karena itu, kemampuan mereka
berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu
mereka bunyikan. Kelompok ini dinamakan Neanderthal.
Kemudian
datanglah manusia Adam yang diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens.
Menurut Wikipedia, Homosapiens mulai ada sekitar 200 ribu tahun lalu.
Sedangkan Neonderthal ada sehingga 130 ribu tahun dulu, kemudian ia
lenyap. Ada juga teori yang mengatakan Neonderthal lenyap sebelum
Homosapiens muncul. Tapi yang pasti, Homosapiens bukanlah evolusi dari
Neanderthal. Neanderthal hanyalah makhluk seakan manusia yang telah ada
sebelum kita (manusia Homo sapiens) ada.
Mungkin
tidak ada fakta konkrit dalam membicarakan isu ini. Kebanyakan teori
berdasarkan sumber fosil. Namun yang paling penting mungkin sebagai bagi
yang Muslim kita percaya ada makhluk sebelum Adam yang saling membunuh.
Ada yang mengatakan mereka adalah dari kaum jin. Ada juga yang
mengatakan bahwa ada 3 umat yang utama sebelum Adam. Dua diantaranya
dari kaum jin. Sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang
berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging. Golongan
ketiga ini adalah mereka yang dimaksudkan sebagai “man yufsidu feehaa wa
yasfiku al-dimaa’: golongan yang membuat kerusakan dan menumpahkan
darah” seperti yang diulas oleh Malaikat di dalam ayat al-Quran 2: 30.
Ini pendapat yang dilontarkan oleh Al-Maqdisi.
Sesungguhnya
manusia yang pertama kali di jadikan oleh Alahh SWT adalah ” ADAM AS “.
Beliau di jadikan dari tanah yang di bentuk manusia, lalu di tiupkan
roh kepadanya lantas jadilah berupa manusia ( berupa darah , daging , ruh
)berupa Nabi Adam As.
SEBELUM NABI ADAM
Sebelum Allah SWT mewujudkan Nabi Adam As ( manusia pertama ) Allah SWT sudah menjadikan dua mahkluk yang berakal , berupa :
1. Mahkluk yang berupa malaikat
2. Mahkluk yang berupa Banul-Jan/Iblis
Adapun asal mula kejadian kedua mahkluk tersebut adalah :
Malaikat
: di jadikan dari Nur ( cahaya ) yang suci yang berupa ruh dan akal
tidak ada syahwatnya. Kerena itu malaikta tidak makan , minum dan juga
tidak beristri ( lain dengan manusia ), hidup malaikta semata-mata hanya
melaksanakan perintah Allah SWT, laiya tidak di laksanakan.
Banul-Jan
: Dijadikan dari api. Berbentuk sebagai manusia membutuhkan makan ,
minum dan beristri dan juga mempunyai keturunan yang banyak sekali.
Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun.
Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A’raaf [7]:11-25.
Menurut ajaran agama Abrahamik, anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan
secara kembar, yaitu, setiap bayi lelaki dilahirkan bersamaan dengan
seorang bayi perempuan.
Adam menikahkan anak lelakinya dengan anak
gadisnya yang tidak sekembar dengannya.
Qabil dan Iqlima,
Habil dan Labuda,
Sith dan
Azura,
Ashut dan saudara perempuannya,
Ayad dan saudara perempuannya,
Balagh dan saudara perempuannya,
Athati dan saudara perempuannya,
Tawbah
dan saudara perempuannya,
Darabi dan saudara perempuannya,
Hadaz dan
saudara perempuannya,
Yahus dan saudara perempuannya,
Sandal dan saudara
perempuannya,
dan Baraq dan saudara perempuannya.
Total keseluruhan
anak Adam sejumlah 40.
WUJUD ADAM
Menurut Hadits Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Adam
memiliki postur badan dengan ketinggian 60 hasta (kurang lebih 27,432
meter).
Hadits mengenai ini pula ditemukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Ahmad, namun dalam sanad yang berbeda.
Sosok Adam digambarkan sangat beradab sekali, memiliki ilmu yang tinggi
dan ia bukan makhluk purba.
Ia berasal dari surga yang berperadaban
maju.
Turun ke muka bumi bisa sebagai manusia
dari sebuah peradaban yang jauh lebih maju dan jauh lebih cerdas dari
peradaban manusia sampai kapanpun, oleh karena itulah Allah menunjuknya
sebagai Khalifah (pemimpin) di muka bumi.
Dalam gambarannya ia adalah makhluk yang teramat cerdas, sangat
dimuliakan oleh Allah, memiliki kelebihan yang sempurna dibandingkan
makhluk yang lain sebelumnya dan diciptakan dalam bentuk yang terbaik.
Sesuai dengan Surah Al Israa' 70, yang berbunyi:
...dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat
mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (Al Israa' 17:70)
Dalam surah At-Tiin ayat 4 yang berbunyi:
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (At Tiin 95:4)
Menurut riwayat di dalam Al-Qur'an, ketika Nabi Adam as baru selesai
diciptakan oleh Allah, seluruh malaikat bersujud kepadanya atas perintah
Allah, lantaran kemuliaan dan
kecerdasannya itu, menjadikannya makhluk yang punya derajat amat tinggi
di tengah makhluk yang pernah ada.
Sama sekali berbeda jauh dari
gambaran manusia purba menurut Charles Darwin, yang digambarkan berjalan dengan empat kaki dan menjadi makhluk purba berpakaian seadanya.
MAHLUK SEBELUM ADAM
Mengenai penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al-Qur'an:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat;
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”.
Mereka
bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata):
“Adakah
Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan
membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami
senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?”
Tuhan
berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak
mengetahuinya.” (Al-Baqarah 30)
Menurut syariat Islam, Adam tidak diciptakan di Bumi, tetapi
diturunkan dimuka bumi sebagai manusia dan diangkat /ditunjuk Allah
sebagai Khalifah (pemimpin/pengganti /penerus) di muka bumi atau sebagai
makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti, dengan
kata lain adalah Adam 'bukanlah makhluk berakal pertama' yang memimpin di Bumi.
Dalam Al-Quran disebutkan tiga jenis makhluk berakal yang diciptakan
Allah yaitu manusia, jin, dan malaikat.
Manusia dan Jin memiliki tujuan
penciptaan yang sama oleh karena itu sama-sama memiliki akal yang
dinamis dan nafsu namun hidup pada dimensi yang berbeda.
Sedangkan
malaikat hanya memiliki akal yang statis dan tidak memiliki nafsu karena
tujuan penciptaanya sebagai pesuruh Allah.
Tidak tertutup kemungkinan
bahwa ada makhluk berakal lain selain ketiga makhluk ini.
Dari ayat Al-Baqarah 30, banyak mengundang pertanyaan, siapakah
makhluk yang berbuat kerusakan yang dimaksud oleh malaikat pada ayat di
atas.
Dalam Arkeologi, berdasarkan fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia.
Mereka nyaris seperti manusia, tetapi memiliki karakteristik yang primitif dan tidak berbudaya.
Volume otak mereka lebih kecil dari manusia, oleh karena itu,
kemampuan mereka berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara
vowel yang mampu mereka bunyikan.
Sebagai contoh Phitecanthropus Erectus memiliki volume otak sekitar 900 cc,
sementara Homo Sapiens
memiliki volume otak di atas 1000 cc (otak kera maksimal sebesar 600
cc).
Maka dari itu bisa diambil kesimpulan bahwa semenjak 20.000 tahun
yang lalu, telah ada sosok makhluk yang memiliki kemampuan akal yang
mendekati kemampuan berpikir manusia pada zaman sebelum kedatangan Adam.
Surah Al Hijr ayat 27 berisi:
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Al Hijr 15:27)
. Dari ayat ini, sebagian lain ulama berpendapat bahwa makhluk berakal
yang dimaksud tidak lain adalah Jin seperti dalam kitab tafsir Ibnu
Katsir mengatakan:
"Yang dimaksud dengan makhluk sebelum Adam diciptakan
adalah Jin yang suka berbuat kerusuhan."
Menurut salah seorang perawi hadits yang bernama Thawus al-Yamani, salah
satu penghuni sekaligus penguasa/pemimpin di muka bumi adalah dari
golongan jin.
Walaupun begitu pendapat ini masih diragukan karena manusia dan jin
hidup pada dimensi yang berbeda.
Sehingga tidak mungkin manusia menjadi
pengganti bagi Jin.
PENCIPTAAN ADAM
Setelah Allah SWT menciptakan bumi, langit dan malaikat, Allah SWT
berkehendak untuk menciptakan mahluk lain yang nantinya akan dipercaya
menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya.
Saat Allah SWT mengumumkan para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk
tersebut nantinya akan membangkang terhadap ketentuan-Nya dan melakukan
kerusakan di muka bumi.
Berkatalah para malaikat kepada Allah SWT :
Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" (Q.S.Al-Baqarah :30)
Allah SWT kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya :
Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah :30)
Dalam Al Quran, Allah SWT
menjelaskan penciptaan suatu makhluk dengan dua cara, dengan seketika atau
langsung dan dengan proses bertahap. Proses penciptaan langsung misalnya yang berkaitan
dengan mukjizat yaitu ular (dari tongkat nabi Musa as) dan unta betina nabi
Shaleh as (yang keluar dari sebuah batu).
Penegasan penciptaan langsung ini
disebutkan dalam Al Quran surat Al Waqiah (56) ayat 35.
QS 56.35. “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka
(bidadari-bidadari) dengan langsung”
Sedangkan proses penciptaan
bertahap adalah seperti penciptaan nabi Adam as.
Proses atau metode terciptanya
nabi Adam as disebutkan dalam satu ayat dalam surat Nuh (71) ayat 17. Uniknya adalah
ayat dalam surat Nuh ini berada dalam urutan terakhir (urutan ke-19) dari
seluruh ayat yang menyebutkan tentang penciptaan nabi Adam as yang tersebar
dalam Al Quran. Seolah-olah ayat ini merangkum seluruh proses penciptaan nabi
Adam as yang disebutkan ayat-ayat sebelumnya.
QS 71.17. “Dan Allah menumbuhkan (anbata)
kamu dari bumi (ardh) dengan sebaik-baiknya (nabaatan)”
Kata nabaatan diterjemahkan ‘dengan sebaik-baiknya’. Menurut saya kata
tersebut adalah akar kata nabati (tumbuhan) jadi seharusnya diterjemahkan
‘seperti tumbuhan’. Bagaimana cara tumbuhan tumbuh? Tentu dengan cara bertahap
(perlahan/dengan proses). Begitu jugalah nabi Adam diciptakan. Kata anbata (menumbuhkan) dapat diartikan
menghadirkan atau menciptakan dengan suatu proses yang bertahap.
Rincian
Tahap Penciptaan
Dalam Al Quran disebutkan bahwa
manusia yang saat ini ada adalah keturunan dari Adam as.
Manusia disebutkan
berasal dari saripati tanah, artinya manusia berkembang dari saripati Adam as
yang notabene diciptakan dari tanah.
Saripati tanah = saripati Adam as, artinya
disini dari air mani nabi Adam as-lah seluruh manusia dimasa ini berasal.
Ayat-ayat Al Quran yang menjelaskan penciptaan nabi Adam as secara berurutan
dari awal hingga akhir adalah sebagai berikut (berjumlah 14 ayat):
1. QS 3.59. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa
di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam
dari tanah (turaab), kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah"
(seorang manusia), maka jadilah dia.
2. QS 6.2. Dialah Yang menciptakan kamu
dari tanah (thiyn), sesudah itu ditentukannya ajal……
3. QS 7.12. Allah berfirman: "Apakah yang
menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?"
Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api
sedang dia Engkau ciptakan dari tanah
(thiyn)".
4. QS 15.26. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia (Adam) dari tanah liat kering
(shalshal) dari lumpur hitam (hamaain)
yang diberi bentuk.
5. QS 15.28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan
seorang manusia dari tanah liat kering
(shalshal) dari lumpur hitam (hamaain) yang
diberi bentuk,
6. QS 15.33. Berkata Iblis: "Aku
sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya
dari tanah liat kering (shalshal) dari lumpur hitam (hamaain) yang
diberi bentuk"
7. QS 17.61. …..mereka sujud kecuali iblis. Dia
berkata: "Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan
dari tanah (thiyn)?"
8. QS 18.37. ……"Apakah kamu kafir kepada
(Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah
(turaab), kemudian dari setetes air
mani…..”
9. QS 20.55. …… Darinya (bumi/tanah(ardh)) itulah
Kami menciptakan kamu…..
10. QS 22.5. ….Kami telah menciptakan
kamu dari tanah (turaab), kemudian dari setetes mani…..
11. QS 23.12. ….Kami telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (sulaatin)
dari tanah (thiyn).
12. QS 30.20. …Dia menciptakan kamu dari
tanah (turaab), kemudian tiba-tiba kamu …….
13. QS 32.7. …. Dia ciptakan sebaik-baiknya dan
Yang memulai penciptaan manusia dari tanah (thiyn).
14. QS 35.11. Dan Allah menciptakan kamu
dari tanah (turaab) kemudian dari air mani….
15. QS 37.11. …… Sesungguhnya Kami telah menciptakan
mereka dari tanah liat (thiynillaazib).
16. QS 38.71. …. kepada malaikat:
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah (thiyn)"
17. QS 38.76. ….. Engkau ciptakan aku dari api,
sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah
(thiyn)".
18. QS 40.67. Dialah yang menciptakan kamu dari tanah (turaab) kemudian dari setetes mani…
19. QS 53.32. ...Dia menjadikan kamu dari tanah (ardh) dan ketika kamu masih janin …
20. QS 55.14. Dia menciptakan manusia
dari tanah kering (shalshal) seperti tembikar (fakhkhaar)
21. QS 71.17. “Dan Allah menumbuhkan (anbata) kamu dari bumi (ardh) dengan
sebaik-baiknya”
Berdasarkan
uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
a. Penciptaan nabi Adam as dilakukan secara
bertahap, seperti tumbuhnya tumbuhan dari dalam bumi. Bertahap artinya
berproses, tidak serta-merta “cling” ada dari ketiadaan.
b. Al Quran sudah menyebutkan komposisi kimiawi
tubuh manusia dari zat-zat makro dan mikro antara lain :
1.
Thiyn sebagai simbol hydrogen (H)
2.
Turaab sebagai simbol oksigen (O)
3.
Hamaa-in sebagai simbol nitroten (N)
4.
Shalshal sebagai simbol karbon (C)
5.
Ardh dan Thiynillaazib sebagai simbol
mineral-mineral mikro
Menurut berbagai
literature, unsur yang paling banyak dalam tubuh manusia adalah karbon, karena
ketika manusia maninggal unsur ini tetap bertahan. Namun sebenarnya jika
diperhatikan berat tubuh manusia hidup didominasi oleh air yang mengandung
unsur hidrogen dan oksigen.
c. Semua
proses perubahan adalah dengan kehendak Allah SWT, sehingga dari unsur-unsur
yang mati dapat tercipta sebuah bentuk unsur yang hidup. Hal ini dapat terjadi
karena adanya factor ‘kehendak Allah SWT’, artinya jika proses ini dilakukan di
laboratorium selama umur bumi pun, jika Allah SWT tidak menghendaki, tidak akan
tercipta apapun, bahkan satu rantai molekul protein atau lemak yang sangat
sederhana.
d. Manusia tidak akan dapat meniru kerja Allah SWT.
Mengubah dari bentuk turaab menjadi kulit, tanah, daging, dan darah adalah
proses yang ilmunya hanya dimiliki oleh Allah SWT.
TEMPAT TINGGAL ADAM
Saat semua makhluk penghuni surga bersujud menyaksikan keagungan Allah
SWT itu, hanya Iblis dari bangsa Jin yang membangkang dan enggan
mematuhi perintah Allah SWT karena merasa dirinya lebih mulia, lebih
utama, dan lebih agung dari Adam.Hal itu disebabkan karena Iblis merasa diciptakan dari unsur api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur.
Kebanggaan akan asal-usul menjadikannya sombong dan merasa enggan untuk bersujud menghormati Adam seperti para makhluk surga yang lain.
Disebabkan oleh kesombongannya itulah, maka Allah SWT menghukum Iblis dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan para malaikat disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak.
Disamping itu, ia telah dijamin sebagai penghuni neraka yang abadi.
Iblis dengan sombong menerima hukuman itu dan ia hanya memohon kepada Allah SWT untuk diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat.
Allah SWT memperkenankan permohonannya itu.
Iblis mengancam akan menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga.
Ia juga bersumpah akan membujuk anak cucunya dari segala arah untuk meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya.
Allah SWT kemudian berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati.
Allah SWT hendak menghilangkan pandangan miring dari para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam sebagai penguasa bumi,
maka Allah SWT memerintahkan malaikat untuk menyebutkan nama-nama benda.
Para malaikat tidak sanggup menjawab firmanAllah SWT untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.
Adam lalu diperintahkan oleh Allah SWT untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam,
berfirmanlah Allah SWT kepada mereka bahwa hanya Allah SWT lah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.
Ini menunjukkan bahwa manusia memiliki akal yang dinamis.
Sedangkan malaikat hanya memiliki akal yang statis sehingga hanya mengetahui hal-hal yang diajarkan langsung oleh Allah SWT saja.
Adam diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk tinggal di Surga dulu sebelum diturukan ke Bumi.
Allah SWT menciptakan seorang pasangan untuk mendampinginya.
Adam memberinya nama, Hawa.
Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah SWT dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya.
Allah SWT berfirman kepada Adam:
Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Baqarah:35)
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah SWT dari surga akibat pembangkangannya, Iblis mulai berencana untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia disurga yang tenteram dan damai dengan menggoda mereka untuk mendekati pohon yang dilarang oleh Allah kepada mereka.
Iblis menipu mereka dengan mengatakan bahwa mengapa Allah SWT melarang mereka memakan buah terlarang itu karena mereka akan hidup kekal seperti Tuhan apabila memakannya.
Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut.
Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah SWT sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi.
Allah SWT berfirman:
Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (Q.S. Al-Baqarah:36)
Mendengar firman Allah SWT tersebut, sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga mendapat dosa besar karenanya.
Mereka lalu bertaubat kepada Allah SWT dan setelah taubat mereka diterima, Allah SWT berfirman:
Turunlah kamu dari Syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Adam dan Hawa kemudian diturunkan ke Bumi dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup disurga.
Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.
Menurut kisah Adam diturunkan di Sri Lanka di puncak bukit Sri Pada dan Hawa diturunkan di Arabia.
Mereka akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah di dekat Mekkah setelah 40 hari berpisah.
Setelah bersatu kembali, konon Adam dan Hawa menetap di Sri Lanka, karena menurut kisah daerah Sri Lanka nyaris mirip dengan keadaan surga.
Di tempat ini ditemukan jejak kaki Adam yang berukuran raksasa.
Di bumi pasangan Adam dan Hawa bekerja keras mengembangkan keturunan.
0 komentar:
Posting Komentar